Cerita Sex: ABG Cantik Nakal
Cerita Ngentot | Untuk saaat ini aku sudah menginjak masa remaja atau boleh dibilang masa puber , pangilan akrapku adalah Andi, sekarang kegiatan ku adalah kuliah disalah satu universitas swasta di bandung, disana aku kost dengan beberapa teman sebayaku yg juga satu kampus tapi mereka beda fakultas.sederet mata kuliah kadang juga membebaniku, tapi dengan adanya teman mereka mampu menghiburku bisa menghapus sedikit rasa lelah sejenak.
Sering jalan-jalan keluar bersama walau cuma di nongkrong-nongkrong saja buat ku itu sudah hal yg luar biasa,tempat yg sering dikunjungi tak lain Mal, cafe sesekali memang mereka ajak aku kediskotik tapi cuman lihat-lihat.Seiring berjalannya waktu aku akhirnya sering berjumpa, berkenalan dengan banyak teman baik sejenis dan lawan jenis.Pacaran ya…! boleh saja “kata hatiku”hiburan.Dan dari situlah aku mengenal adanya cinta.
Awal kejadian ini pada waktu kira-kira 4 bulan yg lalu. Tepatnya hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12, aku sendiri bingung hari itu beda sekali, karena hari itu terlihat mendung tapi tidak hujan-hujan. Teman satu kostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temanya anak SMU akan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan hanya dia yg anak SMU di kost tersebut.
Setelah lama menunggu akhirnya orang yg ditunggu datang juga, kemudian temanku langsung mengajaknya ke tempat kamarku yg berada di lantai atas. Akhirnya aku dikenali sama wanita tersebut, sebut saja namanya Dian. Lama-lama kami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwahari menjelang sore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yg ada di kamarku. Lama-lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat temannya, katanya sih ada tugas.
Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berdua dengan Dian. Aku memang tergolong cowok yg keren, Tinggi 175 cm, dengan berat badan 62 kg, rambut gelombang tampang yg benar-benar cute, kata teman-teman sih. Dian hanya menatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diri untuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana dia mengetahui kelemahanku yg sangatvital itu kontan saja aku langsung kaget dan balik membalas serangan Dian yg terus menerus menggelitikiku. Lama kami bercanda-canda dan sambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti ada yg lewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Dian mencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung.
Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yg ada di bibirku, aku pun heran kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati. Dian pun kembali tidur-tiduran di kasur dan sambil menatapku dengan mata yg uih… entah aku tidak tahu mata itu seolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama kami berciuman dan terus tanpa kusadari pintu kamar belum tertutup, Dian pun memintaku agar menutup pintu kamarku, entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protes untuk membantah kata-katanya.
Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Dian langsung memelukku dari belakang dan mencumbuku habis-habisan.
Kemudian kurebahkan Dian di kasur dan kami saling berciuman mesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh buah dadanya Dian yg kira-kira berukuran berapa ya…? 34 kali, aku tidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena baru kali ini aku menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop dan memakai sweater kecil berwarna hitam. Aku menurunkan tengtop-nya tanpa membuka kutangnya. Kulihat buah dada tersebut… uih sepertinya empuk benar, biasanya aku paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan mataku saat ini.
Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Dian yg kanan dan yg kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencari gelombang radio. Dian hanya mendesah,
“Aaahhh… aaahhh… uuhhh…”Aku tidak menghiraukan gelagat Dian yg sepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi.
Kemudian aku pun kepingin membuka tali BH tengtop-nya. Kusuruh Dian untuk jongkok dan kemudian baru aku melihat ke belakang Dian, untuk mencari resliting kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih mencuat lagi karena Dian yg baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan paras yg aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi. Dengan rakusnya kembali kulumat dada Dian yg tampak kembali mengeras, perlahan-lahan ciumanku pun turun ke bawah ke perut Dian dan aku melihat celana hitam Dian yg belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.
Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Dian, dan Dian pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya.
Dian pun tertawa dan berkata,
“Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Dian mempunyai celana pendek yg berwarna hitam satu lagi…” ejek Dian sambil tersenyum girang.
Aku pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini barulah kelihatan celana dalam yg berwarna cream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalam milik Dian dan tampaklah kali ini Dian dalam keadaanbugil tanpa mengenakan apapun. Barulah aku melihat pemandangan yg benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yg
sebenarnya.
Aku pandangi dengan seksama kemaluan Dian dengan seksama yg sudah ditumbuhi bebuluan yg kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Dian. Aku pun mencoba mencium perut Dian dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya Dian pun menghindari dan mengatakan,
“Jangan dicium vaginanya akh.. geliii…” Dian mengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya.
Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Dian, kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Dian dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Dian. Eh, Dian berontak iiihhh… ge.. li..” ujar Dian.
Tahu-tahu Dian mendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku yg tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yg berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yg berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati.
“Eh… buka dong bajunya! masak sih Dian doang yg bugil Andinya tidak…?” ujar Dian sambil mencopotkanbaju kaos yg kukenakan dan aku lagi-lagi
hanya diam dan menuruti apa yg Dian inginkan.
Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Dian masuk ke dalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku.
Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku. Perlahan-lahan Dian mulai menurunkan celana pendekku dan muncullah kemaluanku yg besarnya minta ampun (kira-kira 22 cm). Dan Dian berdecak kagum dengan kejantananku, tanpa basa-basi Dian memegangnya dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Dian, langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluan Dian.
“Eh, jangan dong kalau buat yg satu ini, soalnya gue belum pernah ngelakuinnya…” ujarku polos.
“Ngapain kita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala,” ujar Dian dengan nada tinggi.
Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Dian tanpa memasukkanya.
“Begini aja ya…?” ujarku dengan nada polos.
Dian hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Dian tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Dian, aku
hanya memegang kedua buah pantat Dian yg montok dan secara sembunyi-sembunyiaku menyentuh bibir kemaluan Dian, lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam kemaluan Dian dan Dian terus-terusan menggoyg pantatnya naik-turun.
Aku kaget dan bercampur dengan ketakutan yg luar bisa, karena keperawanan dalam hal ML yg aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yg mau menawari juga dan dia masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang.
Lama aku berpikir dan sedangkan Dian hanya naik-turun menggoygkan pentatnya semenjak aku melamun tadi, mungkin dia tersenyum puas melihat apa yg baru dia lakukan terhadapku. Yach, kepalang tanggung sudah masuk, lagi nasi sudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatku naik-turun secara berlawanan dengan yg dilakukan Dian, dan bunyilah suara yg memecahkan keheningan,
“Cplok.. cplok… cplok…” Dian mendesah kenikmatan karena kocokanku yg kuat dilubang vaginanya.
Lama kami berada di posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia di atas.akhirnya aku mencoba mendesak Dian agar dia mau mengganti posisi, tapi dorongan tangannya yg kuat membatalkan niatku, tapi masa sih aku kalah sama cewek, pikirku. Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan akhirnya kami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdiri kokoh tanpa dilepas. Dian tanpa diperintah menggerakkan sendiri pantatnya, dan memang enak yah gituan, pikirku dalam hati. Tapi sayg tidak perawan.
Akhirnya kudorong lagi Dian agar dia tiduran telentang dan aku ingin sekali melihat kemaluanku yg besar membelah selangkangan kemaluan Dian, makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang kemaluan Dian dan
“Bless…” amblaslah semuanya.
Kutekan dengan semangat “45″ tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah kuterima dosa ini, pikirku. Dengan ganasnya dan cepat kuhentakkan kemaluanku keras-keras di lubang kemaluan Dian dan kembali bunyi itu menerawang di ruangan tersebut karena ternyata lubang kemaluan Dian telah banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakah itu spermanya Dian, apakah hanya pelumasnya saja? dan Dian berkata,
“Loe.. udah keluar ya…?” ujarnya.
“Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?” ujarku dengan nada ketus.
Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama kali beginian seenaknya saja dia menygka aku keluar duluan. Akhirnya lama aku mencumbui Dian dan aku ingin segera mencapai puncaknya.
Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubang kemaluannya dan kukeluarkan spermaku yg ada diperutnya Dian, karena aku takut kalau aku keluarkan di dalam vaginanya aku pikir dia akan hamil,kan berabe. Aku baru sekali gituan sama orang yg yg tidak perawan malah disuruh tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku! Dian tersenyum dengan puas atas kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya.
Huu, dasar nasib, dan semenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan kebiasaaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya mau menyerahkannya untuk istriku seorang. Aku baru berusia 21 tahun saat ini. Aku nantikan keritik dan saran dengan apa yg terjadi denganku saat inidan itu membuatku shock.
***
Cersex artikel dewasa khususnya Cerita Sex, Pesta Sex, Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru, Cerita Ngentot, Sex Nyata “Cerita Sex: ABG Cantik Nakal”, Foto Sex tante,abg,bispak,stw,pelajar hot Terbaru 2016
Komentar
Posting Komentar